AMBON, piruterkini.com — Pembangunan jalan lingkar Pulau Kelang, Kecamatan Huamual Belakang yang sempat terhenti kembali menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) di era Penjabat Bupati SBB, Andi Chandra As’adudin. Walau dengan keterbatasan anggaran Pemkab SBB masih mengupayakan kelanjutan pembangunannya.
Kepala Dinas PU SBB, Nasir Suruali mengatakan, pembangunan jalan lingkar Pulau Kelang masih terus dilanjutkan pekerjaannya. Namun karena keterbatasan anggaran untuk tahun 2024, pekerjaan Lapen hanya 1 km dengan total anggaran sekira Rp 2,5 miliar.
Ia menyebutkan, pembangunan jalan baru lingkar Pulau Kelang itu sudah dimulai sejak tahun 2018 yakni pembukaan pertama menghubungkan tiga kampung yakni Tahalupu-Tihu-Tiang Bendera dengan panjang 11,2 kilometer. Dan tahun 2019, pekerjaan pembukaan kedua untuk menghubungkan Desa Sole dengan dusun Tomi-Tomi dengan panjang 5 km, dan sampai sekarang masih tersisa sekira 6,4 kilometer
Pekerjaan pembukaan jalan lingkar Pulau Kelang pertama dan kedua sempat terhenti selama 3 tahun. Dan di era Penjabat Bupati SBB, Andi Chandra As’adudin pekerjaan jalan Pulau Kelang baru kembali dilanjutkan pada 2023 lalu.
Suruali menjelaskan, pembangunan jalan Pulau Kelang tahun 2023 lalu yakni pekerjaan Lapen dengan panjang 3,7 km. Anggaran pekerjaanya dialokasikan dari DAK Trandes dari Kementerian Desa sebesar Rp 7,2 miliar. Kemudian untuk tahun 2024, sebut dia, masih dilanjutkan lagi dari sumber anggaran yang sama yakni DAK Transdes. Namun jumlahnya menurun yakni hanya Rp 2,5 miliar untuk pekerjaan Lapen 1 kilometer.
Salah satu tokoh pemuda Pulau Kelang, Hasan Hermanses mengapresiasi kinerja Pemkab SBB dibawah kepemimpinan Penjabat Bupati SBB, Andi Chandra As’adudin yang kembali melanjutkan pembangunan jalan lingkar Pulau Kelang. Karena pekerjaan jalan tersebut sempat terhenti tahun 2020-2022.
“Sebagai warga Pulau Kelang kami tentu sangat bersyukur karena pembangunan jalan lingkar Pulau Kelang mendapat atensi serius penuh dari Pj. Bupati saat ini,” ujarnya kemarin.
Pembangunan jalan lingkar Pulau Kelang, dipandang urgen guna membuka multi akses masyarakat dari berbagai keterisolasian. Pulau Kelang, menurutnya, merupakan salah satu pulau yang kaya akan sumber daya alam. Dan adanya pembangunan jalan lingkar maka masyarakat dapat dimudahkan dalam banyak hal, baik itu rentang kendali antar desa maupun meningkatkan ekonomi masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan.
Hal lain yang penting juga, kata dia, diharapkan dari pembangunan jalan lingkar ini pemerintah daerah dapat dengan mudah mengembangkan sektor pariwisata di Pulau Kelang, yang selama ini hampir tidak mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun swasta. Padahal di Pulau Kelang punya sejumlah potensi wisata baik alam maupun sejarah.
Ia mengaku optimis pembangunan jalan lingkar Pulau Kelang dapat dituntaskan Pemkab SBB.
“Walaupun dilakukan secara bertahap namun kami optimis akan rampung pada saatnya. Oleh karenanya maka kami akan terus mendorong pihak pemerintah untuk menseriusi kelanjutan pembangunan jalan baru lingkar ini secara kontinyu,” tandasnya. (YS)